kau tetap saja.
tiba2 teringat lagi,,
hmmm.... :)
udah berkali2 berpikir,,
masih ku tanyakan, "apa yang sebenarnya?? kenapa masih saja tak jujur ya?"
hmmm,, kenapa mesti ngomongin masalah hubungan laki-perempuan, bila sebenarnya itu hanya sebagai alasan. oke, trimakasih sudah diingatkan dan memang saya merasa tidak baik akan keberadaanmu. aku menyadarinya dan saya sudah bertekad mengakhirinya memang..
tapi yang masih saya tak habis pikir, kenapa?? kenapa hanya sebatas ini?? kenapa tak ke semuanya?? bukankah itu baik??
bukan menyesal atas yang kemaren, karena saya juga tau itu tak baik untuk kita. tapi caramu... sungguh aku tetap tak habis pikir. aku lebih prefer jika Anda mengatakan hal yang sejujurnya, karena saya,, sudah memahami Anda (sebatas yang saya tahu). bukankah itu lebih baik?? tak perlu lah takut menyakiti ato apa, (memang sudah tersakiti), tapi cobalah terbuka, saya lebih bisa mengerti bila Anda berkata jujur. tidak kah Anda percaya saya bisa mengerti Anda??
sejauh ini saya sudah sangat mencoba memahami semua yang Anda beri pada saya. dan oke, saya tahu posisi saya, dan saya mengerti apa yang seharusnya saya lakukan.
namun sekali lagi, saya tetap tidak terima dengan cara Anda. lebih baik Anda berkata jujur pada saya, mungkin saya bisa membantu dengan itu.
kenapa kau membohongi ku lagi???
# meski tak mengerti maksud di balik perkataanmu, tapi sekali lagi terimakasih sudah mengingatkan saya. waktu itu saya berharap (entah sudah berapa kali) bahwa itu bukan hanya sekedar omongan tapi memang dari hatimu, dan kamu bertekad untuk melakukannya, untuk dari sekarang hingga nanti Anda bertemu dengannya, seseorang yang benar2 Anda kasihi dan mengasihi Anda setulus hatinya. jikalau memang dia, saya akan sangat ikut berbahagia... percayalah....
hmmm.... :)
udah berkali2 berpikir,,
masih ku tanyakan, "apa yang sebenarnya?? kenapa masih saja tak jujur ya?"
hmmm,, kenapa mesti ngomongin masalah hubungan laki-perempuan, bila sebenarnya itu hanya sebagai alasan. oke, trimakasih sudah diingatkan dan memang saya merasa tidak baik akan keberadaanmu. aku menyadarinya dan saya sudah bertekad mengakhirinya memang..
tapi yang masih saya tak habis pikir, kenapa?? kenapa hanya sebatas ini?? kenapa tak ke semuanya?? bukankah itu baik??
bukan menyesal atas yang kemaren, karena saya juga tau itu tak baik untuk kita. tapi caramu... sungguh aku tetap tak habis pikir. aku lebih prefer jika Anda mengatakan hal yang sejujurnya, karena saya,, sudah memahami Anda (sebatas yang saya tahu). bukankah itu lebih baik?? tak perlu lah takut menyakiti ato apa, (memang sudah tersakiti), tapi cobalah terbuka, saya lebih bisa mengerti bila Anda berkata jujur. tidak kah Anda percaya saya bisa mengerti Anda??
sejauh ini saya sudah sangat mencoba memahami semua yang Anda beri pada saya. dan oke, saya tahu posisi saya, dan saya mengerti apa yang seharusnya saya lakukan.
namun sekali lagi, saya tetap tidak terima dengan cara Anda. lebih baik Anda berkata jujur pada saya, mungkin saya bisa membantu dengan itu.
kenapa kau membohongi ku lagi???
# meski tak mengerti maksud di balik perkataanmu, tapi sekali lagi terimakasih sudah mengingatkan saya. waktu itu saya berharap (entah sudah berapa kali) bahwa itu bukan hanya sekedar omongan tapi memang dari hatimu, dan kamu bertekad untuk melakukannya, untuk dari sekarang hingga nanti Anda bertemu dengannya, seseorang yang benar2 Anda kasihi dan mengasihi Anda setulus hatinya. jikalau memang dia, saya akan sangat ikut berbahagia... percayalah....
Komentar
Posting Komentar