Cukup, Kali ini.
Udah cukup bermain-mainnya!!!!
Usia sekarang sudah lebih dari 20 tahun. Udah waktunya untuk beranjak daria zona nyaman.
22, bukanlah angka yang tergolong sedikit. 22 tahun, aku hidup di bumi ini. Saatnya untuk meninggalkan bangku sekolah, dan menjajakkan kaki di kehidupan nyata.
Sekarang adalah waktunya untuk membuka mata. Melebarkan telinga, memperpeka rasa, mempertajam mata hati.
Teringat obrolan kecil dengan sahabat beberapa hari yang lalu. Obrolan ringan, awalnya mengenai PKM, pindah ke penelitian, skripsi dan lanjut ke "who am I?" Jadi ingat postingan blog sahabatku, "So, Who are you?" dan beberapa obrolanku dulu dengan mbak febri. Ah, aku kangen.
Jangan bilang kita tak tahu siapa kita. Mungkin hanya kita kurang memahami diri kita. Aku yakin semua orang mengenal siapa dirinya sebenarnya. Kalau bukan kita sendiri yang mengenal diri kita, masak orang lain?? Ga mungkin kan?? Lantas siapa kamu??
Tak usah di jawab, biarkan hati yang mengatakan siapa dirimu sebenarnya.
Aku pernah diajari suatu hal, mbak febri selalu bilang, "Ga mungkin dek, kita ga tau diri kita. apa yang kita ingin. apa niat kita, tujuan kita. Ga mungkin kita ga tau. Hanya saja kita ga mau mengakui bila memang itu yang sebenarnya dalam hati"
Iya, hati kita. Nurani.
Cukup bermain-main selama ini!!
Mencari jati diri, akan kah selamanya?? Untuk mengenal diri, mungkin butuh sendiri. Bukankah menyendiri juga dibutuhkan setiap orang??
Allah maha tahu. Dan aku yakin, Dia akan beri yang terbaik.
Cukup bermain-main kali ini!!
Persiapkan diri. Memulai dengan mendekatkan diri padaNya yang selalu menjaga dan melindungi kita. Memperbaiki kebiasan-kebiasaan buruk. Menambah jam untuk kebiasaan baik yang sedikit terlewat. Hmm,, Aku rindu mereka yang selalu meneguhkanku. Sahabat yang tak perlu aku banyak kata, cerewet dan 24 di samping kita. Mereka yang sepertinya tak peduli ternyata "kamu ga berubah, hanya saja semakin sulit di kasih tahu", aku sudah mengerti banyak perubahan dalam diriku dan dia memperhatika itu. Aku kangen. Aku butuh teman yang tak hanya mendengarku, tapi juga menampar dan meneguhkanku di jalanNya. Yang setiap candaannya selalu terselip nasehat.
Cukup bermain-main kali ini!!
Ayo berdiri lagi. Menatap hari masa depan. Merajut kembali mimpi, dan menali semangat. :)
Usia sekarang sudah lebih dari 20 tahun. Udah waktunya untuk beranjak daria zona nyaman.
22, bukanlah angka yang tergolong sedikit. 22 tahun, aku hidup di bumi ini. Saatnya untuk meninggalkan bangku sekolah, dan menjajakkan kaki di kehidupan nyata.
Sekarang adalah waktunya untuk membuka mata. Melebarkan telinga, memperpeka rasa, mempertajam mata hati.
Teringat obrolan kecil dengan sahabat beberapa hari yang lalu. Obrolan ringan, awalnya mengenai PKM, pindah ke penelitian, skripsi dan lanjut ke "who am I?" Jadi ingat postingan blog sahabatku, "So, Who are you?" dan beberapa obrolanku dulu dengan mbak febri. Ah, aku kangen.
Jangan bilang kita tak tahu siapa kita. Mungkin hanya kita kurang memahami diri kita. Aku yakin semua orang mengenal siapa dirinya sebenarnya. Kalau bukan kita sendiri yang mengenal diri kita, masak orang lain?? Ga mungkin kan?? Lantas siapa kamu??
Tak usah di jawab, biarkan hati yang mengatakan siapa dirimu sebenarnya.
Aku pernah diajari suatu hal, mbak febri selalu bilang, "Ga mungkin dek, kita ga tau diri kita. apa yang kita ingin. apa niat kita, tujuan kita. Ga mungkin kita ga tau. Hanya saja kita ga mau mengakui bila memang itu yang sebenarnya dalam hati"
Iya, hati kita. Nurani.
Cukup bermain-main selama ini!!
Mencari jati diri, akan kah selamanya?? Untuk mengenal diri, mungkin butuh sendiri. Bukankah menyendiri juga dibutuhkan setiap orang??
Allah maha tahu. Dan aku yakin, Dia akan beri yang terbaik.
Cukup bermain-main kali ini!!
Persiapkan diri. Memulai dengan mendekatkan diri padaNya yang selalu menjaga dan melindungi kita. Memperbaiki kebiasan-kebiasaan buruk. Menambah jam untuk kebiasaan baik yang sedikit terlewat. Hmm,, Aku rindu mereka yang selalu meneguhkanku. Sahabat yang tak perlu aku banyak kata, cerewet dan 24 di samping kita. Mereka yang sepertinya tak peduli ternyata "kamu ga berubah, hanya saja semakin sulit di kasih tahu", aku sudah mengerti banyak perubahan dalam diriku dan dia memperhatika itu. Aku kangen. Aku butuh teman yang tak hanya mendengarku, tapi juga menampar dan meneguhkanku di jalanNya. Yang setiap candaannya selalu terselip nasehat.
Cukup bermain-main kali ini!!
Ayo berdiri lagi. Menatap hari masa depan. Merajut kembali mimpi, dan menali semangat. :)
Komentar
Posting Komentar