Siluetnya
Siluetnya dari belakang, seperti sosok yang ku suka. Hmm,,mirip anak kecil. Ya, itu adalah awal kali aku bertemu. Sedikit sombong, cuek dan perfeksionis. Entahlah dari mana aku bisa mengenalnya. Beberapa kali berbincang, ah hanya sedikit. Berlanjut hingga suka ngobrol hal yang tak penting hingga berdiskusi mengenai agama (padahal juga sama2 g banyak tau). tapi ah.
Stabil.
Kali ini, aku hanya ingin menulisnya.
Yang namanya rasa itu berbeda2 dari tiap orang. Dan penilaian orang terhadap seseorang itu juga. Baik buruk orang itu juga bisa dilihat dari temannya. Dan dia, hanya sedikit yang ku tahu memang tentangnya. Tak ada yang ku tahu. Sama seperti yang dia katakan dulu, "kamu hanya tahu ya apa yang ada di luar aja, apa perangainya terhadapmu, selebihnya kau tak tahu." Ya, hanya itu. Dan ku rasa cukup sampai di sini aku mengenalmu. Tak perlu tahu tentang segala apa2 yang ada dalam dirimu. Cukup. dan cukup sampai di sini. Tak ada lagi, dan tak perlu lagi. Tak ada yang namanya "stay beside me." Dan semua itu seharusnya sudah cukup. Cukup untuk sampai di sini.
Entahlah meski aku senang dia jujur (tak lagi bohong) dan aku insyaAllah mengerti tapi tetap rasa kecewa itu ada.
Stabil.
Aku kira itu memang sudah sangat baik, meski aku tahu itu masih ada. Rapuh. Dan tetap saja aku tak berhak lagi. Karena aku memang tak pernah ada. hmm :D
Karena hati Dia yang punya, begitu mudah bagiNya membolak-balikkan hati. ya, seperti hati ini juga. Hmm,, semoga bahagia selalu untukmu. :)
Komentar
Posting Komentar