Gadis Bermata Teduh
Haii, apa kabar kau? Masihkah kau tetap menutup diri seperti dulu? Sudah berapa banyak kawan bicaramu sekarang? Aku harap kau menemukan seorang yang kau percaya untuk sejenak bersandar. Juga banyak teman yang kan menghiburmu. Mengisi hari-harimu dengan penuh semangat dan tawa.
Aku?! Aku baik. Meski terkadang terasa begitu sulit. Aku harap kamu tak melalui hari-hari yang menyulitkan karena ku.
Bagaimana hari-harimu? Apakah semenyenangkan seperti ketika ada aku?
Aku selalu berharap kau melewati hari yang mudah. Tanpa rasa sedih yang menghilangkan tawa dan semangatmu.
Di sini sedang hujan. Baru saja aku selesai mencuci bajuku. Ah hujan, selalu mengingatkanku padamu. Pada sesosok gadis bermata teduh. Tatapan yang selalu membuat detak jantungku berpacu cepat dan memberi rasa nyaman.
Hujan ini sepertimu. Kedatangannya selalu meneduhkan hatiku. Selalu memanggil rinduku padamu. Kau, seberapa ribu kilometer kita berpisah, di sini, aku selalu ada untukmu, Gadis bermata teduh.
Aku?! Aku baik. Meski terkadang terasa begitu sulit. Aku harap kamu tak melalui hari-hari yang menyulitkan karena ku.
Bagaimana hari-harimu? Apakah semenyenangkan seperti ketika ada aku?
Aku selalu berharap kau melewati hari yang mudah. Tanpa rasa sedih yang menghilangkan tawa dan semangatmu.
Di sini sedang hujan. Baru saja aku selesai mencuci bajuku. Ah hujan, selalu mengingatkanku padamu. Pada sesosok gadis bermata teduh. Tatapan yang selalu membuat detak jantungku berpacu cepat dan memberi rasa nyaman.
Hujan ini sepertimu. Kedatangannya selalu meneduhkan hatiku. Selalu memanggil rinduku padamu. Kau, seberapa ribu kilometer kita berpisah, di sini, aku selalu ada untukmu, Gadis bermata teduh.
Komentar
Posting Komentar