Padamu, Nona dan Untukmu, Tuan
Hai Nona, apa kabar? Allah begitu menyayangimu,
Alhamdulillah. J
Bagaimana kabar keluargamu? Maaf, tak bisa menemanimu saat engkau kehilangan
orang terdekatmu beberapa waktu lalu. Semoga orang yang kau sayangi dan
menyayangimu selalu ada di dekatmu. ^^
Bagaimana keseharianmu? Semoga dimudahkan ya.. Apalagi dia
sekarang di sampingmu,, J
Hai Nona, apakah jadinya bila kita bertemu? Akankah tak kan ada lagi sapa atau
akan tetap sama seperti dulu? Beberapa waktu lalu aku bertandang ke
daerahmu-yang dulu selalu menjadi rujukanku ketika aku menyapa kotaku. Berharap
melihatmu walau sepintas, tapi ternyata Tuhan tak ijinkan. Mungkin itu yang
terbaik untuk saat ini. Akankah terlintas dipikiranmu tuk bertemu denganku (lagi)?
Terkadang aku iri denganmu. Tapi untuk apa, aku juga tidak tahu.
Yang pasti aku senang kenal denganmu. Bahkan aku berharap menjadi sahabatmu.
Kenangan yang tak begitu lama denganmu, semoga yang tersimpan adalah yang baik.
Aku tak menyangka akan mengenalmu seperti ini. Mengagumimu. Kita saling kenal
dengan baik-baik, berteman dengan baik, bersahabat dengan cara kita sendiri.
Tapi apa yang ku lakukan, aku membuatmu tak nyaman, aku menyakitimu. Maaf Nona,
semoga hatimu yang terluka olehku akan terobati dengan cinta yang lebih indah.
Semoga Tuhan mengenalkan kita (lagi), saat itu datang, aku akan lebih baik jadi
temanmu.
Masihkah kau suka nongkrong di jemuran sambil menunggu
sunrise dan sunset? Tiap kali aku menikmati sunrise maupun sunset, aku ingat
dirimu. Bukankah kita dulu akan hunting bersama?
Akankah kau ingat aku ketika melihat pantai? Ah iya, kenanganmu dengan dia juga
banyak tentang pantai. Semoga dia selalu ada buatmu. Semoga kau bahagia, J
-------@@@-------
Haii kau Tuan, apa kabar? Bagaimana Ibukota, apakah kau
menyukainya? Aku ingat, dulu kau membencinya. Ya,, dimanapun kau sekarang,
semoga itu adalah ladang rezeki terbaik yang Allah beri untukmu.
Haii Tuan bermata coklat, aku meyakini bahwa
penjelasan-penjelasan itu akan ada di waktu yang tepat. Penjelasan itu akan
datang satu persatu hingga terbuka yang sebenarnya tersimpan. Pernahkah kau
mempercayainya? Aku rasa feelingku cukup kuat terhadapmu. Semua sikap ragumu
yang terbaca olehku-semenjak dulu. J Aku selalu berharap
kau berkata sejujur-jujurnya meski mungkin itu menyakitkan. Aku tak ingin kau
berbohong ataupun sok baik dengan alasan-alasan yang bukan sebenarnya. Walaupun
itu adalah alasan yang bisa ku terima, tapi entah kenapa seperti ada satu
alasan yang sangat mendukung-yang mungkin itu adalah alasan pertama.
Hmmm,,,,semoga kau bisa jujur dengan hati dan pikiranmu.
Masihkah kau kecil? Hehe. Aku masih saja kecil. Masih makan
dengan porsi yang sama dan tetap bawel terhadap makanan yang ku beli. Bahkan
orang-orang banyak yang menggangapku sebagai anak SMA. :D Aku dengar minggu
kemarin kamu wisuda ya? Selamat. Selamat atas resminya kelulusanmu dan
kesuksesanmu. Mmm,, bagaimana kabar Mak, Bapak dan adekmu? Semoga beliau semua
sehat selalu ya. Mereka pasti bangga dengan mu. Semoga kamu menjadi kakak yang
baik untuk jadi panutan adekmu.
Heeiii kamu, aku tahu sekarang kamu kembali dengan dia.
Jangan kau sia-siakan lagi ya.. Jangan selamanya menjadi hantu-yang datang dan
pergi seenakmu sendiri. Dia juga punya perasaan.
Haii Tuan, saat hujan membasuh kotamu, ingatkah kau padaku?
Meski hanya terlintas, untuk tahu kabarku, sedang apa aku? Ah, pasti kau tak
sempat untuk itu. Bukankah sekarang kau sibuk dengan kerja? Disaat ada waktu
setiap harinya, kau pasti telpon orang rumahmu dan mungkin juga dia.
Eee….Semoga kau tak pernah mengingatku lagi. Semoga tak ada satu kenanganpun
yang tertinggal. Aku tak berharap. Begitu juga pada diriku. Selamat tinggal!
Aku tahu, dia adalah seseorang yang tak bisa kau acuhkan.
Tak bisa kau tinggalkan dan tak bisa kau jauhi. Aku tahu, bagaimanapun kamu
menutupi dariku, sayangmu padanya masih ada. Dia adalah perempuan pertamamu dan
semoga menjadi yang terakhir juga. Baik-baik dengan dia. Jaga dia dengan baik,
jangan kau sakiti lagi. Semoga Allah selalu menyayangimu, Tuan…
Kalian berdua, semoga Allah merahmati hubungan kalian.
Semoga Lelaki Hujanku segera datang menjemputku. Doakan ya.. J
Saat wangi tanah,
hujan di bulan Juni.
Jember, 030614
Komentar
Posting Komentar