We Love You, Mom
Aku tak pernah menyangkal, betapa hebatnya seorang ibu. Ibu
adalah sosok wanita pertama yang kan selalu ada buat keluarga.
Beberapa minggu yang lalu, ibuku sakit. Yah, memang beliau
tidak lagi muda dan sering juga sering sakit. Hmmm,, beberapa pekerjaan rumah
dari menyapu, nyuci baju, nyuci piring, bahkan masak menjadi tanggung jawabku.
Secara, saya anak yang paling gede saat ini di rumah. Memang sih, menyapu,
ngepel, ngelap-lap, nyuci baju adalah bagian saya, tapi bertambah dengan nyuci
piring dan masak. Wow. Saya jadi bingung mau apa dulu yang harus saya kerjakan.
Memang hari itu, ibuk tak bisa beranjak dari kamar. Beliau hanya tiduran saja
di kamar selama dua hari. Selama itu juga saya diharuskan memasak. Yah,
walaupun ga sepenuhnya aku masak sendiri.
Masak memang bukan hal pertama buat saya. Ketika saya di
kontrakanpun saya memasak. Tetapi bila di rumah, saya tak pernah memasak.
Mungkin hanya dua kali. Itu pun beberapa tahun lalu. Selebihnya saya hanya
membantu ibu di dapur saja.
Melihat pekerjaan di rumah yang banyak. Cucian baju banyak,
cucian piring banyak juga rumah yang lumayan gede bagi kami. Aku tak pernah
bisa membayangkan bagaimana bisa dilakukannya sendiri ketika kami (aku dan
adek) tak ada di rumah? Lebih khususnya sih jika tak ada saya di rumah (saya di
Malang). Karena pasti hampir seharian ibu di rumah sendiri. Pagi jam setengah
enam, adekku harus berangkat ke sekolah. Sebelum jam 7 mbakku dan keponakanku
datang, tapi harus segera berangkat ke sekolah. Bapak jam 8 pun juga sudah
meninggalkan rumah. Lantas Ibu dengan siapa? Siapa yang bantu? Oh, aku tak
pernah bisa membayangkannya, beliau mengerjakan semua pekerjaan itu sendiri.
Dan karena hal ini pula yang sering kali membuat saya berat
hati meninggalkan rumah. Terlebih bila lumayan lama di rumah, mau balik lagi ke
Malang, rasanya begitu susah meninggalkan rumah (terutama Ibu). Kesehatan
beliau pun juga sering menurun. Tak pernah stabil. Sekarang sehat, bisa jadi
malam sakit. Huhu. Ibu semoga sehat selalu ya… J
Benar-benar Ibu adalah pahlawan di keluarga. Lihat saja.
Sebelum subuh, beliau sudah bangun. Sholat kemudian mengepulkan asap di dapur.
Membangunkan kita yang mungkin kerap molor bangun pagi. Sambil menyiapkan
sarapan, beliau nyapu atau melakukan hal lain yang bisa beliau lakukan. Belum
lagi cuci-cuci, mengatur keuangan ataupun hal lain lainnya yang pastinya
menyita waktu dan tenaga bahkan pikiran beliau. Pekerjaan yang rutinitas ini
kerap sekali membuatnya bosan, capek, pegal-pegal, tapi beliau sedikitpun tak
pernah mengeluh. Maka dari itu, sebisa mungkin dari semenjak saya di rumah saat
ini (sebelum saya pergi lagi mungkin), saya akan membantu beliau dan
menyenangkan beliau. Melakukan banyak hal bersama, ngobrol juga mungkin memijat
kaki beliau. Tak akan ku buat ibu bersedih ataupun marah. Yuk ah kawan, tetap
bantu ibu dan bersikap ramah padanya.
Oh Mom, you are my hero. We love you so
much. :*
Komentar
Posting Komentar