Happy Wedding
Kita tidak pernah tahu akan jodoh kita.
Bisa jadi, dia adalah seseorang yang dekat dengan kita atau seseorang yang tak
pernah kita kenal. Jodoh belum tentu orang yang selalu kita sebutkan dalam doa,
melainkan dia yang diam-diam menyebut nama kita dalam doa-doanya…..
What happen on May? Mei adalah bulan yang
ditunggu oleh sebagian orang. Mei kali ini bertepatan dengan bulan Rajab dan
Sya’ban dimana pada bulan-bulan tersebut banyak melangsungkan pernikahan. Rajab
lalu, satu teman angkatan fisika saya menikah. Sasmita atau yang dipanggil Bu
Sasita ini menikah dengan kakak angkatan kami, Mas Azizi. Jodoh memang tak
pernah ada yang tahu ya. Perjalanan cinta mereka sudah menjadi rahasia umum
diantara kami (se-angkatan), dari awal maba sampai kelulusan – PW (Pendamping
Wisuda). Bahagia sekaligus tak menyangka bahwa mereka bakal jadi partner hidup.
Semoga kalian berdua berlimpah berkah Allah dan menjadi suami-istri yang
bahagia, taat dan menginspirasi.
Berita bahagia pun datang dari sahabat saya,
umi Kokom. Umi Kokom adalah teman dan sahabat dari jaman maba, pas daftar
ulang, satu kos, satu kontrakan, dan satu kamar.Masih teringat jelas bagaimana
kami berkenalan kali pertama. Sudah terlihat jelas bahwa ini adalah anak yang
rame, heboh, baik, friendly, dan kadang suka ceroboh. Umi Kokom adalah orang
yang selalu ada, yang selalu sabar dan perhatian pada saya. Dia hanya suka
menunggu untuk membiarkan saya bercerita masalah, kabar gembira atau kegalauan
saya. Tak pernah menggurui saya, hanya membiarkan untuk saya nyaman dan menjadi
diri saya sendiri.
Tepat tanggal 3Mei 2015, umi Kokom
melangsungkan pernikahannya dengan Mas Shidqi – seseorang yang tak pernah
dikenal sebelumnya. Banyak teman dan sahabat dari Malang datang ke acara
pernikahan. Sahabat Kokom yang sering main ke kontrakan, Suci, Mbak Eri, Dina
juga teman-teman dari UAKI, LDK Fakultas juga pondokan Kokom. Saya merasa
seperti menemukan lingkungan dengan atmosfir yang saya rindukan sekaligus
tertampar. Saya suka melihat mbak-mbak hijaber ini. Jilbab lebar bagi saya
bukan hanya menutup aurat tapi menambah anggun bagi yang memakainya (meski
jilbab saya masih pendek). Bahagia sekaligus tak percaya bahwa Kokom adalah
yang petama menikah di antara kami (izmaers 2009). Umiiii Kokoooooooom…. Semoga
keluarga kecilmu Sakinah, Mawaddah Warohmah, bahagia selalu, berlimpah berkah
dan Umi Kokom menjadi istri yang shaleh dan yang baik untuk suami dan ibu
terbaik bagi anak-anakmu kelak. Saya sedih kehilangan teman bermain, tapi saya
bahagia atas pernikahanmu. Doakan saya segera bertemu dengan lelakiku,
Umiiiiii.. Love you
*foto-foto di atas bukan hasil jepretan saya, sebagian saya ambil dari fb bu sasita atau kiriman wa dari teman-teman saya
Komentar
Posting Komentar