Kembali Yakin!
Terlalu memikirkan diri sendiri, pekerjaan,
dan hal-hal dunia membuat saya kadang lupa apa artinya hidup. Bagaimana
seharusnya menjadi hidup yang benar-benar hidup -bertanggung jawab dengan
pilihan, menerima konsekuensi dan tetap semangat melakukan kebaikan. Ada
kalanya membiarkan diri untuk sekedar menikmati eh malah jadinya terlena. Saat
keadaan tidak sesuai dengan mood, lari dan menghilang selalu menggoda menjadi pilihan.
Setelah saya cermati, ternyata saya memang
butuh ‘lari dan menghilang’. Saya membutuhkan hal yang berbeda dari rutinitas
walaupun itu hanya sebentar dan kembali dengan semangat. Okay, saya butuh
refreshing! Saya pergi ke pantai, telaga, bahkan membuat banyak foto yang
nantinya bisa saya edit ketika bosan menghampiri. Ternyata hal itu malah tidak
mengatasi apa yang terjadi dalam diri saya. Tidak membekas dan meninggalkan
semangat malah semangat saya menguap, menghilang. Saya enggan kembali ke
rutinitas pekerjaan dan hanya ingin main-main. Bukan ini yang saya cari!
Pekerjaan dan rutinitas pun kembali saya
lakukan. Semuanya tetap sama, meski jenuh banget. Akhirnya saya kali ini mencoba
melakukan beberapa hobi saya yang sudah lama saya tinggalkan. Saya memulainya
dengan menggambar dan melukis. Kembali belajar menggunakan water color. Dan
saya merasa sedikit lebih tenang dan menikmati. Kemudian membaca novel atau
buku lagi. *rasa-rasanya memang kembali bodoh dan ga tau apa-apa setelah lama
tidak membaca buku. Menuliskan kembali ide-ide dan apa yang mau saya lakukan
dengan ide-ide tersebut dan merealisasikannya pasti.
Ada satu hal lagi yang membuat lebih
bahagia. Saya kembali berpikir, berkreasi, menuangkan kreativitas, mencoba mencari pola bunga-bunga buat latihan, belajar kosa kata baru, dan memahami setiap pesan yang tertulis dalam buku yang saya baca. Saya merasa bahagia.
Pun ketika kita melihat sekitar. Saya tidak perlu berambisi untuk merekamnya melalui kamera. Tapi cukup melihat, mendengar dan merasakannya dengan semua indra yang ada pada diri. Mendengar bahwa si A menikah, si B sudah mendapat pekerjaan, si C sehat selalu, melihat berbagai aktivitas, melakukan kebaikan pada orang lain, berinteraksi dengan banyak orang , menulis, melakukan hobi, dan belajar lebih banyak lagi. Hal-hal tersebut ternyata membuat saya merasa lebih bahagia karena saya ga hanya melihat dalam satu sudut saja tapi melihatnya dalam pandangan lain-menggunakan otak, pikiran dan hati saya.
Pun ketika kita melihat sekitar. Saya tidak perlu berambisi untuk merekamnya melalui kamera. Tapi cukup melihat, mendengar dan merasakannya dengan semua indra yang ada pada diri. Mendengar bahwa si A menikah, si B sudah mendapat pekerjaan, si C sehat selalu, melihat berbagai aktivitas, melakukan kebaikan pada orang lain, berinteraksi dengan banyak orang , menulis, melakukan hobi, dan belajar lebih banyak lagi. Hal-hal tersebut ternyata membuat saya merasa lebih bahagia karena saya ga hanya melihat dalam satu sudut saja tapi melihatnya dalam pandangan lain-menggunakan otak, pikiran dan hati saya.
Saya kembali diingatkan, ternyata saya tidak perlu 'pergi dan menghilang'. Saya perlu untuk sekedar memerhatikan diri saya sendiri, membasuhnya dengan mengamati, melihat, mendengar kemudian melakukan hal yang saya pelajari. Ternyata saya masih haus akan belajar. Masih tidak tahu apa-apa dan perlu banyak belajar. Bahkan untuk tahu
apa itu hidup, bagaimana seharusnya hidup, kita perlu belajar dari hidup itu
sendiri. Pembelajarannya akan berlangsung selama kita hidup. Memahami kembali
prinsip hidup dan semua nilai yang sudah tertanam. Menjaga yang baik untuk
tetap baik bahkan semakin baik dan yang buruk untuk menjadi baik. Dan satu hal
yang penting, kembali yakin bahwa Allah selalu ada. Karena hidup ga cuma hari
ini kan?! J
Mba yunitaaa, aku suka sekali dengan postingan ini :')
BalasHapusMakasih udah mampir mbak ozu, ini lagi butuh suntikan energi positif selalu :))
Hapus