Malang, See You
Long
weekend bulan lalu saya habiskan di kota yang
sangat saya rindukan – Malang. Pukul 7.15 saya berangkat menuju stasiun kota
Jember. Ini adalah kali pertama saya masuk ke stasiun kota dan kali pertama
perjalanan ke Malang menggunakan kereta. Suprisingly
saat saya di stasiun, ternyata stasiunnya lumayan bersih, sepi dan
menyenangkan. Pagi itu sungguh cerah dan bahagia.
Sesaat sebelum kereta datang, saya sempat
berkenalan dengan mbak alumni UB. Beliau FIA 2006. Seneng bisa bernostalgia
kalo ada temen dari UB. Gerbong 4/ 2A saya duduk sebelah jendela, eh barengnya
ada si mbak yang ga beda jauh ukurannya dengan saya (kecil dan imut:p) dan
wajahnya mirip seseorangnya *ehem* (yaa… sudahlah, agak tergelitik juga)
Perjalanan pagi itu ditemani buku ketiga
novel Muhammad karya Tassaro GK yang ternyata dibaca sebentar oleh saya
kemudian tidur. Zzzzzzz. Kebiasaan! Saya tidak begitu menikmati pemandangan
kala itu, sawah, perumahan, sungai atau apapun. Tapi eh tapi, pas memasuki kota
Bangil, saya sontak terkejut dan baru tahu kalo persawahannya ditanami mawar,
bunga sedap malam dan lainnya. Asli membuat saya melek. Hahaha! Karena baru
tahu kalo ternyata kota Bangil adalah penghasil bunga sedap malam. Wwkwkwkwk.
Jam 12.50 saya tiba di stasiun kota Malang.
Mendung kala itu, saya berdoa semoga tidak hujan. Aahh… kota ini selalu
membuatku sendu. Entahlah…. Saya menikmati siang yang mendung dan taman di
sepanjang jalan. Selalu ada cerita di setiap jalanan ini. Tak lama saya pun
tiba di kosan saya dulu. Kali ini saya numpang di kamar dek Chandy. Ngobrol
sebentar, sholat dan hujan pun turun dengan lebatnya. Aaahh hujan! Sesekali
saya merasakan tampias air hujan dari jendela sambil *apa kabar kamu hei lelaki
hujan?* Ahahahah!. :D
Sore setelah hujan reda dan sholat Ashar,
saya menyempatkan diri jalan-jalan sore di kampus dan main ke gramedia matos
(ini memenuhi obrolanku dengan ibu bahwa saya akan main ke toko buku hari ini).
Saya selalu suka sisa-sisa hujan dan daun berguguran di kampus ini. Atmosfer
kampus, mahasiswa yang masih asyik dengan tugas dan laptopnya, dan semua
kenangan tentang kampus ini. Saya kali ini mengijinkan diri saya untuk
bermelankolis. Bahkan sampai esok harinya saat jalan-jalan sore setelah ketemuan
sama Nella pliis dan bu Reny, temannya. Saat itu saya membiarkan semua kenangan
hadir. Teman-teman rohis, sahabat, teman - para pengisi kampus lainnya, perpustakaan, lapangan rektorat, widyaloka, gedung
FE, ataupun tempat duduk di sekitar rektorat, gedung MIPA-Fisika, gerbang
fapet, masjid kampus. Saya membiarkan hadirnya kangen, rindu, semangat, senang,
sedih, bahagia, kecewa dan mungkin sakit hati – yang saya percaya karena semua
itu saya bisa bertahan dan menjadi kuat hingga saat ini. Air hujan pun jatuh
setetes demi setetes. Belum genap saya menikmati kampus ini, dan saya pun
pulang.
Malam kedua saya habiskan dengan menamatkan satu novel Hujan karya Tere Liye. Begitu serius hingga hampir saja lupa untuk makan, jadi saya skip sebentar untuk beli makan malam dan jus. Setiap lorong jalan yang saya lewati, saya selalu ingat ibu dan bapak. Belum tercapai keinginan saya untuk mengajak Ibu berkeliling ke gang kecil di sini walau pas wisuda saya, Ibu saya ke Malang. Huhu. Saya ingin memperkenalkan pada ibu aktivitas dan tempat saya bermain selama hampir 4,5 tahun di Malang. Bagaimana suasana lingkungan kosan, makanannya, interaksi anak kosan, dan semuanya. Ibu, semoga ada waktu lagi kita bermain ke Malang ya.. Esok paginya saya akan menemani teman saya preweding photo session. Jadi saya langsung tidur setelah menyelesaikan novel Hujan.
Jam menunjukkan pukul 5.30 dan teman saya tidak ada kabar jam berapa akan photo session. Pengambilan foto pertama di bundaran tugu Malang. Kalo ndak berangkat pagi banget, ntar cahaya akan keras seiring naiknya matahari. Kan beneran, suasana pas lumayan panas walaupun masih pukul 8 pagi. Kemudian pindah lokasi ke arah selatan di jembatan. Saya mengambil beberapa foto tapi di kamera teman saya, entah hasilnya bagus atau ndak, tapi semoga aja dikirimkan dalam waktu dekat. Sesi foto ini berlangsung hingga sore di Selecta, kota Batu yang sayangnya saya ga bisa ikutan karena harus kembali ke Jember. Tugas dadakan saya di kantor membuat saya tidak merasakan liburan yang menyenangkan. Huhuhu. Bagaimanapun juga, Malang, aku masih akan rindu dengan mu. See you J
saya selalu suka dengan daun berguguran dan basah hujan di setapak ini |
Dan ternyata kemarin saya mendapat kabar gembira dari keduo kakak saya, Idola dan Chum. Semoga lancar semua prosesnya, sehat selalu dan lancar acara nya. See you kakak-kakakku yang baik :)
Komentar
Posting Komentar