TPA

Dulu ketika disuruh untuk berangkat ngaji susah banget. Apalagi pas waktunya bersamaan dengan telenovela "Amigos", drama "putri huan chu". Wah, sapa coba yang rela meninggalkan tuh pilem. ckckck. Jam mengaji memang pas juga waktu bobok siang, yah jam 2 siang hari. Meski saya adalah  anak yang tidak suka tidur siang, dan juga sangat suka nonton tipi, ngaji tetap harus berangkat.
TPA saya tempat belajar adalah di TPA Syafawiyyah, tepatnya di ponpres Mabdaul Maarif Jombang-Jember. :D
Bisa dikatakan lumayan jauh sih dari rumah, soalnya didekat rumah saya pun juga ada TPA.
Dari TK sampai saya kelas 6 SD saya mengaji di tempat ini. Yah, bosen iya, tapi kalo tidak mengaji saya tak ada kegiatan sore hari. Selain itu, dengan mengaji saya bisa bermain dengan teman, dapat belajar banyak hal pula dan tentu saja dapat uang saku. heheh

Menyenangkan waktu itu. yah, begitu jelas tergambar saat ini. hal -hal selagi kita masih kecil seperti     terulang kembali. mengingat apa-apa yang di sampaikan oleh ustadz dan ustadzah. Mempelajari, memahami, dan mengakaji ulang semua ilmu agama yang di dapat waktu dulu. Terdapat secuil penyesalan dalam hati, ketika saat ini dihadapkan dengan teman yang sedikit berbeda pemahaman dengan kita. Sedang ilmu agama itu luas, banyak dan universal-fleksibel. Tetap pada aturanNya dan juga sunah nabi.
Hmm,, tak sedikit pula ilmu yang ku dapat dari TPA ku yang bisa bener2 ku mengerti. dan insyaAllah saya pegang.
Allah, saya tak pernah menyesali ketika bapak marah-marah karena saya tak kunjung berangkat mengaji. Saya malah berterimakasih. Saya menyesal ketika saya tak mengambil keputusan waktu itu untuk ikut mengaji kitab. jadwal yang malam hari, waktunya belajar. Allah aku menyesali itu. Dan juga satu lagi, saya cukup tak percaya diri untuk belajar tartil dan qiraah. hmm,, padahal itu saya suka sekali.

Dan sekarang, saya jadi ingin mengaji di pondokan. Tak salah bukan dengan berlebel santri??
:)

Komentar

Postingan Populer