Tentang Pendidikan

Berawal dari membaca postingan dari seorang kawan di media sosial. Yang menyatakan bahwa terlalu mementingkan hasil bukan proses. Ah, di situ banyak pendapat kawan - kawan yang lain menurut pandangan mereka mengenai pendidikan di Indonesia. Tapi saya malah tertarik dengan kink yang dicantumkan pada salah satu komentar. Tentang pendidikan di Indonesia dan Australia, disini.

Setelah membaca artikel tersebut, saya jadi teringat  diskusi dengan salah satu dosen saya ketika kuliah. Beliau adalah lulusan dari Jepang. Banyak melakukan penelitian dengan salah seorang profesor di sana. Jadi, sedikit banyak, beliau sudah mempelajari kebudayaan dan lingkungan di Jepang yang memang berbeda sekali di Indonesia.

Beliau mengatakan bahwa ada yang salah dengan sistem pendidikan di Indonesia. Dari semenjak kecil (TK/SD). Kenapa? karena beliau melihat, kepribadian setiap anak didik sangatlah memperihatinkan. Mereka tak mempunyai kepercayaan diri, kejujuran, kusantunan, dan kreatifitas yang rendah.

Mungkin tak adil juga, bila kita menyalahkan sistem pendidikan dari dini. Tempat komunikasi dan hubungan sosial yang paling dekat adalah keluarga. Yah, dari keluarga, pengembangan karakter seorang anak dapat dibentuk. Memberi kesempatan anak untuk berkreatifitas, mengenal teman satu dengan yang lain (hubungan sosial), berbagi, memupuk kejujuran dan rasa percaya diri. Penumbuhan akhlak yang baik dapat diterapkan ke anak mulai dini. Ah, tentang kebudayaan pula, kesantunan, misalnya.

Begitu kompleksnya, bila sudah mengenai manusia. Pendidikan juga bukan sesuatu hal yang bisa kita paksakan pada diri seseorang. Hanya orang yang dengan jiwa sedang baik, dan hati yang tenang, pelajaran apapun itu bisa masuk dan dapat terserap sampai di hati. Sedangkan yang sekarang, menurut saya pendidikan di sekolah kerap kali seperti momok yang menakutkan bagi siswanya. Entah dari guru maupun mata pelajarannya, sehingga untuk sering kali membleot.
Dan sebenarnya di sekolah pun bukan hanya mempelajari mata pelajaran saja, tapi juga tingkah laku, proses belajar, menghargai, disiplin, menyampaikan pendapat dan membentuk karakter anak didik yang bijaksana.

Yah, karena mendidik itu adalah tugas orang terdidik.
Mungkin sebagai cerminan adalah diri kita. Yah mulai dari kita berbenah diri. Memimpin diri sendiri, baru memimpin orang lain. Mengajarkan yang arif dan bijaksana. Membari contoh teladan yang baik buat adek-adek dan teman serta lingkungan masyarakat kita.

Yah, mungkin ini hanya sebatas apa yang saya tahu, tapi untuk pendidikan di bangsaku, selalu ku harapkan yang terbaik. Dan keinginanku memberikan yang terbaik buat mereka, buat bangsaku.
Dan Anda, apa yang telah Anda beri? Bagaimana?

Komentar

Postingan Populer