Tuan Coklat

Duduk di samping jendela, sesering mungkin merasakan hembusan angin dari jendela samping. Di tempat aku duduk sekarang, arah jarum jam 11 aku selalu menemukanmu. Kamu yang sedang asyik mengobrol dengan dua teman perempuanmu dan seorang teman sebangkumu. Ah, sepertinya asik sekali. Aku, sesekali mencuri pandang terhadapmu.

Kaki ini terasa berat, tiap kali akan melangkah ke arahmu. Di tempat dudukmu, yang kamu pun asik dengan buku dan lembar soal di depanmu. Sedikit. Ah, ga jadi. Selalu saja. Aku simpan semuanya. Meski sebenarnya ingin menyapamu.

Heiii, tak ku sangka kamu suka coklat. Mmm,,, baru aku tahu. :)
Tiap kali istirahat kamu selalu nitip coklat ke kedua teman perempuanmu.
Aku kenal mereka, baik malah. Bahkan satu dari mereka menjadi teman sebangku yang begitu baik.   Heii kamu,, masih menganggapku rivalkah??

Selalu ku ingat. Aku-buku-soal-nilai-kamu yang selalu kita bahas di sehari-hari kita. Heeii rivalku,, sudah puaskah kamu saat ini?? Hmm,, kabar baik selalu aku terima, meski itu tak langsung dari kamu. Nilai-nilai kamu yang sekarang melebihi aku, cerita-ceritamu, dan keseharian kamu, dan pendamping kamu. Heeii, perempuanmu cantik yahh,, aku suka. Selamat. Semoga dipermudah. ^^

Heii, tuan berjaket. Masih dengan jaket hijau lumut atau hitam kah??
Aku selalu suka melihatmu hingga menghilang di ujung jalan itu. Berharap kau memperhatikan lewat kaca spionmu. Apa kau pernah memperhatikannya??
Mmm,, tak pernah banyak cerita tentang kita, aku-kamu. Semua masih tentang buku, soal, nilai, mereka, dan cita-cita. Semoga dipermudah apapun rencana dan perjalananmu di Thailand. Selamat.  ^^


Komentar

  1. saya juga suka coklat lho ^^
    pa lagi kalo dikasih. ckckck
    eh, btw sapa nih yang mau ke thailand?

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha,, hampir setiap orang suka coklat ya...
      apalagi rasahbayar saii.. :D
      saya, doain ya bisa terwujud suatu saat nanti..
      heheh.. makasih ^^

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer